Seharian kemarin matahari tidak nampak karena tertutup oleh awan mendung. Dan sesekali diselingi hujan. Begitulah kira-kira gambaran kota Palu saat ini yang dulunya dikenal dengan sebutan KOTA DEBU. Tahun 2000 dan sebelumnya Dikenal sebagai KOTA DEBU karena dulunya hampir disetiap sudut kota banyak debu bertebaran. Dalam setahun hujan turun hanya beberapa kali saja.... dapat dihitung. Akibatnya terjadi kekeringan yang menyebabkan tanah-tanah kering dan menghasilkan debu. Akibat lainnya pohon-pohon banyak yang mati, rumput-rumput pun demikian... sudah tidak hijau lagi. Berubah menjadi kering kecoklatan. Suhu panas yang menyelimuti sepanjang hari menambah panjang kondisi KOTA PALU saat itu.
Setelah tahun 2000 sampai sekarang Suhu dan cuaca di KOTA PALU ada sedikit perubahan. KOTA PALU mulai sering diguyur hujan. Kadang sampai berhari-hari. Akibatnya banyak pohon yang tumbuh subur, demikian pula rumput-rumput sudah hijau kembali. Pegunungan yang mengelilingi KOTA PALU yang sebelumnya berwarna kecoklatan sudah nampak sedap dipandang mata. Ini merupakan anugerah yang terindah bagi KOTA PALU dari Sang Penguasa Jagat Raya Allah SWT. Tinggal bagaimana penduduknya mensyukuri nikmat yang sudah diberikan dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan yang akan berdampak pada ketidaknyamanan suasana kota, misalnya membuang sampah sembarangan atau melakukan penebangan liar terhadap pepohonan yang ada disekeliling KOTA PALU.
Saturday, December 29, 2012
Belajar Bahasa Kaili
Kaili adalah nama suku yang terbesar di daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Suku Kaili memiliki beragam langgam bahasa. Diantaranya Kaili ledo, Kaili Tara, Kaili Rai, Kaili Unde, Kaili Da'a, Kaili Edo, Kaili Doi dan Lauje. Kota Palu sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah didominasi oleh gaya bahasa Kaili Ledo. Dari sekian banyak langgam bahasa kaili, kaili ledo merupakan langgam bahasa kaili yang mungkin agak mudah dipelajari. Selain itu kata-kata dalam bahasa kaili ledo juga banyak dipakai untuk penamaan sebuah objek atau tempat-tempat tertentu khususnya di Kota Palu. Demikian pula penggunaan bahasa kaili ledo juga paling sering dipakai dalam beberapa program acara yang ada di radio maupun televisi. Misalnya di Radio Republik Indonesia Kota Palu dalam program acara berita dalam bahasa kaili, menggunakan bahasa kaili ledo dalam penyampaian beritanya. Demikian pula halnya dengan TVRI stasiun Sulawesi Tengah, program berita dan beberapa acara lainnya juga menggunakan bahasa kaili ledo. Sehingga tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa kaili ledo merupakan bahasa pemersatu dari sekian banyak langgam bahasa kaili yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Kota Palu sebagai Ibukota Provinsi penduduknya terdiri dari beragam suku yang ada di Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua ada di Kota Palu. Bahkan tidak sedikit dari para pendatang menetap di Kota Palu sudah cukup lama. Bahkan ada yang sudah beranak cucu di Kota Palu. Tapi walaupun sudah sekian lama hidup dan tinggal di Kota Palu masih banyak dari mereka para pendatang yang tidak fasih atau bahkan tidak bisa berbahasa Kaili. Hal ini mungkin karena bahasa kaili tidak digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Seperti halnya di pulau jawa, misalnya kota Surabaya, bahasa jawa digunakan hampir disetiap tempat, mulai dari pasar, terminal, mall bahkan di sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi. Sehingga untuk dapat belajar memahami bahkan fasih berbahasa jawa cukup mudah. Beda halnya di Kota Palu. Agak sulit menemukan tempat dimana orang-orangnya menggunakan bahasa kaili dari pagi hingga pagi lagi. Hanya ada pada lingkungan tertentu saja yang mana dalam lingkungan tersebut semuanya orang kaili, misalnya para pedagang di pasar atau pegawai negeri di kantor yang dari pimpinan sampai bawahan semuanya orang kaili. Makanya wajar bila mereka yang datang dan tinggal di tanah kaili agak sulit belajar untuk bisa berbahasa kaili.
Syukurlah sekarang di sekolah-sekolah dasar (SD) sudah ada pelajaran bahasa kaili, yang memungkinkan generasi-generasi selanjutnya bisa belajar memahami bahasa daerah tempat mereka tinggal.
Kalau yang dari luar Tanah Kaili tidak atau belum bisa berbahasa kaili adalah wajar, tapi yang memprihatinkan justru yang lahir di tanah kaili dari ibu bapak yang juga suku kaili tapi tidak bisa berbahasa kaili..... ooooo .... ranga...!
Mudah-mudahan di kesempatan postingan berikutnya akan dibahas bagaimana BELAJAR BAHASA KAILI..... tongorakamo..! Tabe..!
Kota Palu sebagai Ibukota Provinsi penduduknya terdiri dari beragam suku yang ada di Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua ada di Kota Palu. Bahkan tidak sedikit dari para pendatang menetap di Kota Palu sudah cukup lama. Bahkan ada yang sudah beranak cucu di Kota Palu. Tapi walaupun sudah sekian lama hidup dan tinggal di Kota Palu masih banyak dari mereka para pendatang yang tidak fasih atau bahkan tidak bisa berbahasa Kaili. Hal ini mungkin karena bahasa kaili tidak digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Seperti halnya di pulau jawa, misalnya kota Surabaya, bahasa jawa digunakan hampir disetiap tempat, mulai dari pasar, terminal, mall bahkan di sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi. Sehingga untuk dapat belajar memahami bahkan fasih berbahasa jawa cukup mudah. Beda halnya di Kota Palu. Agak sulit menemukan tempat dimana orang-orangnya menggunakan bahasa kaili dari pagi hingga pagi lagi. Hanya ada pada lingkungan tertentu saja yang mana dalam lingkungan tersebut semuanya orang kaili, misalnya para pedagang di pasar atau pegawai negeri di kantor yang dari pimpinan sampai bawahan semuanya orang kaili. Makanya wajar bila mereka yang datang dan tinggal di tanah kaili agak sulit belajar untuk bisa berbahasa kaili.
Syukurlah sekarang di sekolah-sekolah dasar (SD) sudah ada pelajaran bahasa kaili, yang memungkinkan generasi-generasi selanjutnya bisa belajar memahami bahasa daerah tempat mereka tinggal.
Kalau yang dari luar Tanah Kaili tidak atau belum bisa berbahasa kaili adalah wajar, tapi yang memprihatinkan justru yang lahir di tanah kaili dari ibu bapak yang juga suku kaili tapi tidak bisa berbahasa kaili..... ooooo .... ranga...!
Mudah-mudahan di kesempatan postingan berikutnya akan dibahas bagaimana BELAJAR BAHASA KAILI..... tongorakamo..! Tabe..!
Labels:
Belajar Bahasa Kaili
Subscribe to:
Posts (Atom)